TINGKEPAN TANDUR SARANA DO,A BERSAMA DAN BERTEMUNYA PARA PETANI
Senin, 15 Februari 2016 09:07:24
Tradisi tingkepan yang oleh daerah tertentu di wilayah Kabupaten Kendal hanya diperuntukan bagi ibu hamil yang sudah menginjak usia ke tujuh bulan kehamilan, namun tidak demikian yang terjadi di wilayah Kecamatan Kendal Kota dan sekitarnya.
Diwilayah tersebut, sampai saat ini masih dipertahankan tradisi tingkepan tandur. Tradisi tingkepan tandur dilakukan ketika tanaman padi sudah mulai akan keluar bulir, atau masyarakat biasa menyebut dengan istilah meteng.
Biasanya pelaksanaan kegiatan dilakukan dipersawahan, dan dihadiri oleh masyarakat tani, mantri tani serta petugas terkait. Menu yang disajikan berupa nasi kendil dengan lauk ikan kering asin (gereh), keluban, telur goreng dan sajian aneka makanan tradisional yang biasanya akan didapatkan di pasar tradisional. Akan tetapi sering juga dijumpai menggunakan nasi tumpeng dan juadah pasar (makanan tradisional)
Tingkepan tandur kini hampir bisa dipastikan akan dilaksanakan oleh masing-masing kelompok tani (poktan), demikian pula dari gabungan kelompok tani (gapoktan). Seperti yang baru-barui ini diselenggarakan oleh gabungan kelompok tani Kelurahan Sukodono Kecamatan Kendal Kota.
Bertempat di kompleks persawahan Karangmalang Kelurahan Sukodono, Jum,at (12/2) lalu, diadakan Tingkepan tandur, yang dihadiri para petani, PPL, Lurah, petugas Babinsa. Menurut Ketua Gapoktan Supaat, acara tingkepan tandur diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanaman padi yang ditanam dapat tumbuh subur.
“Kami berkumpul untuk berdoa kepada Tuhan agar tanaman yang sudah tumbuh subur ini diberi keberkahan sehingga akan tumbuh subur sampai panen dengan hasil melimpah. Tidak hanya itu tingkepan tandur juga sebagai wahana untuk bertemunya para petani dan petugas, sehingga apabila ada hal-hal seperti serangan hama penyaklit, bisa dikonsultasikan kepada petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)”, ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Budiono, Lurah Sukodono. Dia mengapresiasi acara tingkepan tandur. Baginya acara tersebut meruapakan tradisi yang baik yang perlu terus dipelihara. “Tingkepan, bisa dijadikan sarana komunikasi, antar petani dan petugas, sehingga kalau ada permasalahan terkait dengan masalah hama dan penyakit misalnya, maka bisa dikomunikasikan dan di konsultasikan”, jelasnya. (kris/hms)
Indeks Berita