KENDAL – Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Drs. Ignasius Jonan meresmikan Pelabuhan Penyeberangan Kendal Jawa Tengah - Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Minggu (21/2). Setelah beberapa tahun ditunda pengoperasionalnya, akhirnya diresmikan juga.
Begitu juga dengan pembangunan Pelabuhan Kumai di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang menjadi tujuan penyeberangannya lebih lama lagi yakni hingga 12 tahun sejak tahun 2004. Dalam pembangunannya kedua pelabuhan tersebut dilakukan sharing dana antara APBN dan APBD.
Pelabuhan Kendal yang dibangun sejak tahun 2003 era Bupati Hendy Boedoro ini nantinya akan melayani rute penyeberangan Kendal-Kumai, yang pengoperasiannya dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang Ro-Ro 1500 GT KMP Kalibodri. Kapal motor ini berkapasitas 400 penumpang dan 42 unit kendaraan, Namun saat ini rute penyeberangan Kendal – Kumai baru dilakukan dua kali seminggu, ujar Jonan.
Jonan juga menambahkan, idealnya setiap 100 mil laut ada pelabuhan. Namun Kemenhub akan mengkaji hal ini berdasarkan skala prioritas pembangunan pelabuhan di Indonesia. “ saya berharap pembangunan pelabuhan tidak lebih dari dua tahun, atau kalau tidak ya tidak usah dibangun, tegasnya. Nantinya anggaran dari pusat bisa dikucurkan asalkan digunakan dengan baik,” imbuhnya.
Operasional penyeberangan ini, lanjut Jonan juga masih disubsidi oleh pemerintah pusat sebesar Rp 4,8 miliar selama enam bulan saja, “Subsidi dari pemerintah ini diharapkan menjadi pendorong bagi pemerintah di daerah untuk menjaga pelabuhan hingga sudah komersial.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subarso mengatakan, Pelabuhan Kendal telah menghabiskan anggaran sekitar Rp 244 miliar yang bersumber dari APBN, APBD Jawa Tengah, dan APBD Kendal.
Pada tahun 2015 dukungan dari APBN untuk pembangunan breakwater Rp 12 miliar dan pembangunan dermaga niaga (lanjutan) Rp 87 miliar. Dari APBD Jawa Tengah untuk lapangan penumpukan (lanjutan) Rp 3,7 miliar dan pembangunan jalan menuju pelabuhan niaga Rp 7 miliar.
“sementara untuk tahun 2015 antara lain sosialisasi kepelabuhanan, peningkatan pengelolaan ASDP pembangunan mushola, toilet, dan lampu di dermaga kapal cepat, pemeliharaan dan kebersihan gedung, serta pemeliharaan rutin,” jelas Subarso.
Pelayanan Lebih Baik dan Frendly
Jonan juga berpesan, pelabuhan sebagai sarana pelayanan publik harus dijaga dengan baik agar bisa bermanfaat.“Yang jelas pengelolaan pelabuhan ini dikelola dengan baik, harus bersih, nyaman dan aman serta terang. Semua pelayanan public dibuat frendlylah, ujarnya.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kita juga tidak boleh membedakan pelayanan strata ekonomi, Jangan karena disubsidi kita membeda-bedakan mereka, imbuhnya.
Saya juga meminta kepada aparat keamanan baik TNI maupun Polri untuk ikut membantu bekerjasama menjaga keamanan dan kenyamanan di sekitar pelabuhan karena ini pelayanan publik,” ungkapnya.
Kepada dirut ASDP (Angkatan Sungai Danau dan Penyeberangan) Jonan juga berpesan untuk senantiasa menjaga dan merawat kapal ini agar masih tetap seperti baru karena kelaikan pelayanan peningkatan kualitas dimulai dengan sarana dan prasarana yang baik, imbuhnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Drs. H Heru Sudjatmoko, M.Si yang turut hadir juga berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Kendal untuk mengelola dengan baik apa-apa yang sudah difasilitasi oleh Menteri Perhubungan, ungkapnya.
Kedepan, Wagub juga berharap Kabupaten Kendal akan menjadi daerah tujuan investasi yang semakin menarik dan kompetitif, mengingat saat ini Kabupaten Kendal sedang terus mengembangkan Kawasan Industri Kendal. (Los-Hms)