Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita, dan ibu hami. Selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktifitas kerja.
Menurut dr. Widodo Moh Sutomo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Kabupaten Kendal telah dinyatakan eliminasi malaria. Dikatakannya bahwa kasus yang ditemukan adalah kasus impor . "Dari sekian Puskesmas yang ada di Kabupaten Kendal hanya beberapa puskesmas yang telah melaksanakan survey migrasi dan menemukan kasus impor yaitu puskesmas Boja 1, Boja 2, Patean, Sukorejo dan Pageruyung", jelasnya.
Guna mencegah terjadinya penyakit malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mengadakan sosialisasi tata laksana penyakit tular vektor dan zootik. Acara dilangsungkan di operation room Setda Kendal (2/6), diikuti oleh 80 orang yang terdiri dari Kepala Puskesmas, para petugas P2M dan para dokter rumah sakit serta klinik.
"Sosialisasi ini diperlukan terutama untuk mewaspadai malaria impor yang dibawa para vektor yang berasal dari luar daerah/propinsi. Kami menghadirkan narasumber ahli yaitu Prof. Dr. M. Hussein Gosen PhD, Sp.PD-KPTI dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Dari sinilah diharapkan para peserta dapat memahami diagnosis dan tata laksana penyakit tular vektoor dan zootic, sebagai salah satu langkah menekan sampai sekecil mungkin terjangkitnya penyakit menular malaria", pungkas Widodo. (kris/hms)