Berita Terkini


GARAM TAK BERYODIUM MASIH SAJA DITEMUKAN DIPASARAN

Jumat, 05 Mei 2017 14:13:43

Garam dapur beryodium yang beredar dipasar-pasar selalu dipantau oleh Dinas Kesehatan. Sebab garam dapur yang dipasarkan seringkali dijumpai tidak mengandung yodium, sehingga sangat merugikan masyarakat pemakai garam.

Tim GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, Polres, Diskominfo dan instansi terkait, melakukan monitoring di pasar dan toko-toko penjual garam, yang dimulai Selasa (2/5). Menurut Endang Jumini, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kendal yang juga koordinator Tim GAKY, bahwa pihaknya merencanakan melakukan pemantauan di sembilan pasar besar yang ada di Kabupaten Kendal.

Dari temuan sementara yang ditemukan dipasar Boja dan Limbangan, masih ditemukan adanya garam bermerek yang dijual tidak mengandung yodium. Bahkan juga ditemukan garam krosok. Para pedagang mengaku kalau garam krosok yang dijual hanya untuk konsumsi ternak. Meskipun demikian, diakui oleh Endang Jumini, temuan garam tak beryodium kali ini, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Terkait dengan temuan tersebut, Endang mengatakan bahwa pihaknya hanya bisa memberikan saran kepada para pedagang untuk menjual dan memilih garam dapur yang beryodium. "Kami hanya menghimbau kepada para pedagang untuk bisa menolak penawaran garam tak beryodium dari para pemasok garam. Kami berikan iodina tes, alat untuk mengetahui kandungan yodium dalam garam kepada para bakul-bakul pasar yang berjualan garam. Para bakul kami bekali cara menggunakan iodina test. Harapannya agar para pedagang bisa memilih garam-garam mana yang benar-benar mengandung yodium dan yang tidak mengandung yodium", jelasnya.

Kedatangan Tim GAKY disambut baik oleh para bakul. Mereka bahkan dengan kesadarannya, melayani dengan terbuka dan bisa diajak bekerjasama dengan baik. Mereka mengaku, merasa terbantu oleh Tim GAKY karena akhirnya dia tahu garam beryodium dan tidak beryodium. "Saya senang apabila ada perhatian dari bapak-bapak dan ibu-ibu dari dinas. Sehingga saya bisa tahu manfaat garam beryodium dan saya nantinya bisa memilih garam beryodium yang akan saya jual", ungkap Suparman (54).

Kandungan yodium dalam garam dapur menjadi perhatian serius dari Dinas Kesehatan. Pasalnya yodium dapat mencegah terjadinya gangguan akibat kekurangan yodium seperti gondok, idiot,  kretin atau tumbuh kerdil dan lain-lain.

Dikatakan Endang bahwa garam beryodium telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. "Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia antara lain mengandung yodium sebesar 30-80 ppm", jelas Endang. (kris/diskominfo)


Indeks Berita