Weleri - Sekolah Luar Biasa Negeri Kendal, Rabu (9/10) pagi, menggelar simulasi tanggap bencana kebakaran di sekolah. Simulasi ini dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan bagi siswa-siswi SLB bila suatu saat terjadi peristiwa kebakaran. Saat simulasi berlangsung, para siswa dan guru tampak berlarian keluar dari dalam gedung. Mereka diimbau untuk menuju ke titik evakuasi di lapangan sekolah.
Hadir dalam simulasi tersebut Bupati Kendal dr Mirna Annisa, M.Si, didampingi Kepala Bagian Umum Setda Kendal Wahyu Yusuf, Camat Weleri Marwoto, Damkar Kendal dan MDMC Kendal. Kehadiran Bupati Kendal dr Mirna Annisa, M.si dalam simulasi tersebut disambut gembira oleh para siswa SLB ,guru dan orang tua Siswa, Bupati Kendal memperhatikan dengan seksama prosesi kegiatan simulasi berlangsung mulai peristiwa kebakaran sampai pada akhirnya pasukan pemadam kebakaran berhasil memadamkan kobaran api.
Bupati Kendal dr Mirna Annisa, M.Si berharap simulasi ini dapat membekali anak anak SLB. Jika terjadi sesuatu peristiwa terutama Kebakaran mereka sudah siap. Kegiatan ini disiapkan dalam rangka mengantisipasi jika terjadi kebakaran. "Saya salut terhadap semangat siswa sisiwi SLB dalam mengikuti simulasi ini,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut Bupati Mirna menjelaskan, “Anak-anak Kendal sangat luar biasa. Salah satunya Rahma yang berhasil meraih juara 1 lomba Design Grafis tingkat Nasional. Demikian halnya Alfia Nanda kelas 3 SMP berhasil menjadi Top Model Hari Kartini tingakat Propinsi Jawa Tengah. Nanda berhasil mengalahkan siswa SMA/SMK. Ini, sungguh prestasi yang membanggakan. Meskipun memiliki keterbatasan namun tidak menciutkan semangatnya. Saya sangat mengapresiasi prestasi yang telah berhasil diraih oleh siswa siswi SLB. Ini potensi yang sungguh luar biasa dan harus dimaksimalkan,”pungkasnya.
Kepala Sekolah SLB Negeri Kendal, Murdiyanto menjelaskan pentingnya kegiatan simulasi bagi sekolah yang dipimpinnya karena beberapa waktu lalu terjadi kebakaran di belakang ruang sekolah. Simulasi yang diikuti 231 siswa dan guru-guru ini dapat memberikan kesiap-siagaan jika terjadi bencana kebakaran,”terang Murdiyanto.
“Namun saya berharap tidak terjadi kebakaran. Namanya musibah, kan kita tidak tahu. Tetapi, dengan dilaksanakan simulasi ini, para siswa SLB akan tahu apa yang akan dilakukan jika di sekolah dan lingkungannya terjadi kebakaran,” tambahnya.
(w/e-diskominfo)