Kendal ~ Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr.Sumardjo Gatot Irianto MS DAA bersama rombongan terdiri 3 direktur ; Staf Aster Kasad Mabes AD; dan para pimpinan OPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sabtu, (20/10), disambut oleh Bupati Kendal dr Mirna Annisa MSi di Pendopo Kabupaten Kendal.
Kehadiran Dirjen Tanaman Pangan pada dialog langsung dalam rangka gerakan kemitraan bersama petani jagung dan peternak ayam petelur Kabupaten Kendal dan sekitarnya. Masalah tersebut menjadi fokus pembahasan berkenaan dengan naiknya harga pakan ternak dan jatuhnya harga telur di pasaran. Harga pakan ayam naik mencapai Rp.9500,- per kilogram. Sedangkan harga telur turun hingga Rp.19.500,-
Bupati Kendal Mirna Annisa minta agar permasalahan yang mencuat tersebut dapat dibahas bersama secara tuntas untuk mencari solusi. Dikatakan, produksi Jagung di wilayah kabupaten Kendal tidak mengalami kendala kelangkaan. Dialog yang dipandu oleh Kepala Dinas Pertanian dan perkebunan pemerintah provinsi Jawa tengah, Ir. Yuni Astuti, MP menerima berbagai masukan dan permintaan dari petani dan peternak.l
Ahmad Ikhwan, petani jagung dari desa Jungsemi Kangkung mengatakan hasil panen jagung bagus namun di musim kemarau yang panjang berpengaruh terhadap hasil jagung. Demikian pula jika air laut rob naik mengganggu penanaman jagung sehingga perlu dibantu mendapatkan solusi. Sedangkan Suwardi, peternak ayam petelur merasa terpuruk akibat harga telur di pasaran yang jatuh, sangat jauh dari biaya operasional.
Peternak ayam petelur lainnya Sri Mugiarti merasa keberatan dengan kebijakan pembatasan harga atas dan harga bawah telur. Keputusan harga atas Rp.20 Ribu per kilogram justru memperburuk perdagangan telur. Menurutnya, harga telur mengikuti harga pasar tidak bisa diatur dengan HET seperti harga BBM, karena tidak tahan lama, 10 hari telur sudah rusak, ungkapnya.
Dirjen Tanaman Pangan mengatakan bahwa keters ediaan jagung di Jawa tengah cukup. Diharapkan Dinas dapat bekerja mengatur jadwal masa tanam dan wsktw panen. Manajemen stock pakan ternak harus dilakukan dari paling bawah yaitu dari peternak, Pemkab, pemprov, terus pusat. Peternak diharapkan memilki persediaan pakan ternak yang cukup untuk kebutuhan jangka waktu tertentu. Dirjen Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto akan melakukan komunikasi menindaklanjuti Usulan peternak diteruskan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mendapatkan solusi terbaik.