Berita Terkini


Rembuk Stunting, Pemkab Kendal Fokus Intervensi pada Keluarga Sasaran

Selasa, 09 Juli 2024 20:47:55

Kendal- Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas P2KBP2PA Kendal melaksanakan Rembug Stunting yang mengangkat tema "Sinergi Pemerintah Kabupaten Kendal dalam Percepatan Penurunan Stunting Menuju Generasi Emas Tahun 2045", Selasa (9/7/2024) di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal.

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Kendal, H. Windu Suko Basuki, S.H selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kendal, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, dan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, serta Forkopimda Kabupaten Kendal.

Acara diikuti oleh para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal, para pimpinan perusahaan, BUMN, BUMD dan pihak Swasta di Kabupaten Kendal, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan di Kabupaten Kendal.

Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Kendal H. Windu Suko Basuki, S.H mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan di Kabupaten Kendal serta semua pihak dalam mendukung upaya penurunan stunting di Kabupaten Kendal.

Wabup Kendal mengungkapkan, bahwa berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting Kabupaten Kendal sebesar 17,5%, namun, hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 prevalensi stunting di Kabupaten Kendal mengalami peningkatan sebesar 4,9% menjadi 22,4%.

"Hal tersebut merupakan suatu tantangan yang cukup berat untuk kita bersama agar dapat menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% di akhir tahun 2024 ini," tutur Wakil Bupati Kendal.

Wabup juga menegaskan, persoalan stunting menjadi fokus perhatian bagi kita semua. Maka dari itu, kegiatan Rembug Stunting yang dilaksanakan hari ini sebagai wadah untuk menyampaikan hasil analisis situasi atau kondisi terkini, dan mendeklarasikan komitmen bersama dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting.

Selain itu, juga untuk membangun komitmen bersama dalam upaya percepatan penyelesaian kasus stunting di Kabupaten Kendal melalui penyelenggaraan intervensi secara terkoordinir dan terintegrasi kepada sasaran prioritas," tambah Wabup Windu Suko Basuki.

Lebih lanjut ia menyampaikan, melalui Rembug Stunting ini diharapkan dapat menyampaikan gambaran kondisi stunting di Kabupaten Kendal yang ter-update, dan menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi kedepan dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kendal.

Wabup juga meminta, agar semua program yang sudah ada untuk penanganan stunting, termasuk gerakan Bapak-Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) harus digerakkan secara massif, sebagai upaya gotong-royong percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kendal.

"Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen menurunkan angka stunting di bawah 14% sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah," kata Wabub Windu Suko Basuki.

Ia berpesan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa, agar semua lini bergerak cepat dalam penanganan penurunan stunting di Kabupaten Kendal tercinta ini.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia menyampaikan, bahwa upaya-upaya intervensi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal sudah cukup baik, karena dengan adanya beberapa program intervensi terhadap stunting yang dilakukan dengan konvergensi tentunya akan lebih menekan angka stunting di Kabupaten Kendal.

"Saya yakin dan percaya, jika program tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan dikontrol dengan baik, maka akan memberikan berkontribusi pada penurunan angka stunting di Kabupaten Kendal," kata Eka Sulistia.

Ia juga menilai, bahwa perhatian Pemerintah Kabupaten Kendal sudah cukup baik dalam penanganan persoalan stunting, terbukti dalam pelaksanaannya pimpinan daerah dan ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kendal turun langsung melihat kondisi keluarga yang masih bermasalah terkait stunting.

"Harapannya semua stakeholder terkait memiliki komitmen kuat dalam menekan angka penurunan stunting di Kabupaten Kendal. Terpenting kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan terus berkesinambungan," harap Eka.

Sementara itu, Kepala Bidang KSPK pada Dinas P2KBP2PA Kendal, Sudarni menyampaikan, delapan program Intervensi yang sudah dilakukan diantaranya, yaitu Joko Ting-Ting (Jogo Tonggo Kasus Stunting), gerakan Sebunting (Sedekah Bulanan Penanganan Stunting), program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), gerakan Sedulur (Sehari Dua Telur), program Kebal Stunting (Kelas Balita Stunting), program Gemas Tania (Gerakan Remaja Tanpa Anemia).

"Adapun fokus pada rembuk stunting tahun 2024 ini, akan lebih memaksimalkan program yang sudah ada, karena melalui program tersebut sudah diketahui mana saja anak-anak yang terdampak masalah stunting, sehingga intervensi akan lebih masif dilakukan kepada keluarga sasaran," terang Sudarni.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatangan komitmen bersama dari stakeholder terkait dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kendal.

Diskominfo/HR


Indeks Berita