Kendal- Bupati Kendal, Hj. Dyah Kartika Permanasari menghadiri acara Rembuk Stunting sekalingus Launching Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), Kamis (13/3/2025) bertempat di aula gedung DPUPR Kendal.
Acara yang digelar oleh P2KBP2PA Kendal juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kendal, H. Benny Karnadi, Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, Forkopimda Kendal, para pimpinan Perangkat Daerah Kendal, PLKB se-Kabupaten Kendal.
Dalam laporannya Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari menyapaikan, bahwa tujuan diadakannya Rembug Stunting dan Launching (Genting) di Kabupaten Kendal Tahun 2025 adalah untuk menyusun program dan komitmen bersama dalam upaya pencegahan, dan penanganan stunting, serta meningkatkan kepedulian masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.
"Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) merupakan gerakan gotong royong masyarakat untuk mencegah stunting pada anak yang dilakukan melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua," tutur Pj. Sekda Kendal.
Lebih lanjut, Agus Dwi Lestari menyampaikan, prevalensi stunting di Kabupaten Kendal sampai bulan Desember 2024 menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e.PPGBM) sebesar 11,94% sedang prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023 sebesar 22,4% dimana capaian ini belum sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sebesar 14%.
"Pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 sudah selesai dilaksanakan di bulan November 2024 dan sekarang kita masih menunggu hasilnya semoga ada penurunan prevalensi stunting yang signifikan di Kabupaten Kendal," tambah Agus Dwi Lestari.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Kendal, Hj. Dyah Kartika Permanasari menyampaikan, stunting masih menjadi isu Prioritas Nasional dalam Pemerintahan Kabinet Merah Putih. Rembug stunting ini adalah musyawarah atau forum diskusi mencermati persoalan stunting sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis berupa program dan kegiatan di setiap stakeholder yang ada.
Bupati mengungkapkan, penyebab stunting di Kabupaten Kendal adalah kesehatan remaja dan calon pengantin. Dari jumlah calon pengantin atau calon ibu sebanyak 5.193 orang, baru 211 yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) atau sebesar 4,07%.
"Kondisi tersebut dapat menyebabkan tingginya resiko anemia yang dikemudian berpotensi meningkatkan resiko lahirnya bayi stunting. Disamping itu masih ada permasalahan lainnya yang perlu mendapat perhatian bersama, diantaranya Belum optimalnya pemberian ASI eksklusif, Belum optimalnya pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-23 bulan, dan belum optimalnya pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil, serta Masih rendahnya pengetahuan tentang pola asuh anak dalam upaya pencegahan stunting," terang Bupati Dyah Kartika Permanasari.
Menurut Bupati Kendal, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukan adanya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Kendal dari 21,2% di tahun 2021 menjadi 17,5%. Sedangkan di tahun 2023 prevalensi stunting di Kabupaten Kendal berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) sebesar 22,4%, atau naik sebesar 4,9?ri tahun 2022.
"Survei Kesehatan Indonesia (SKI) merupakan survei berskala nasional untuk mengetahui perkembangan status gizi balita dengan sasaran rumah tangga yang memiliki anak balita serta dilakukan oleh petugas survei terlatih," kata Bupati Dyah Kartika Permanasari.
Ia menjelaskan, bahwa salah satu langkah strategis terbaru dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kendal adalah melalui program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) dengan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Menurut Bupati Kendal, Program GENTING merupakan kegiatan yang berfokus pada intervensi bagi keluarga berisiko stunting, sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting dengan memberikan bantuan nutrisi, non nutrisi, akses air bersih, dan edukasi dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, remaja, calon pengantin serta baduta/balita yang melibatkan Pemerintah, BUMN, BUMD, individu/perseorangan, organisasi masyarakat/komunitas, Swasta, Perguruan Tinggi/Akademisi, dan media massa.
"Melalui rembug stunting dan dilaunchingnya program GENTING ini, diharapkan mendorong partisipasi aktif masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia untuk mencapai Generasi Emas 2045," harap Bupati Dyah Kartika Permanasari.
Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih menyampaikan, melihat upaya - upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal dalam penanganan stunting kedepan optimis, bahwa stunting di Kabupaten Kendal akan menurun.
"Saya yakin stunting di Kabupaten Kendal akan cepat menurun, karena melihat dari keguyuban dan upaya-upaya yang dilakukan sangat luar biasa, ditambah lagi para pemimpinnya telihat sangat kompak untuk mengatasi perosoalan stunting," ucap Eka Sulistia.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan launching Genting oleh Bupati Kendal, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Wakil Bupati Kendal. Dilanjutkan pemberian bantuan secara simbolis untuk gizi kepada perwakilan Orang Tua yang memiliki anak usia dini di Kabupaten Kendal.
Kemudian Penandatanganan MoU Genting yang dilakukan oleh Bupati Kendal, wakil bupati Kendal, Ketua DPRD Kendal, serta Forkopimda.
Diskominfo/Heri